Minyak Bumi (Materi Ringkasan)
Senyawa
hidrokarbon yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
contohnya minyak bumi. Karena pentingnya minyak bumi bagi keberlangsunan
hidup kita, maka pada materi pelajaran ini kita akan membahas proses
terbentuknya minyak bumi, penyulingan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak
bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.
1. Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak
bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut. Hasil peruraian
yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban
sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran.
Minyak
bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk dapat
dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya
pada kolom bertingkat.
Komponen
utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung 80%
metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana.
Untuk dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal
sebagai LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih
efisien dan sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan
bakar industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan
untuk berkemah, piknik, dan sebagai pemantik api. LNG juga banyak
digunakan untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan
pupuk.
Senyawa
penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Di
samping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S,
N, O, dan organo logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh
fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oli,
lilin, dan aspal.
2. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Fraksi
|
Titik Didih (oC)
|
Jumlah Atom C
| Kegunaan |
Gas | (-160) - (-40) | 1 - 4 | Seperti LPG |
Petroleum Eter | 30 - 90 | 5 - 7 | Pelarut dan dry cleaning |
Bensin | 35 - 75 | 5 - 10 | Seperti Premium |
Nafta | 70 - 170 | 8 - 12 | Bahan baku industri petrokimia |
Kerosin dan avtur | 170 - 250 | 10 - 14 | Bahan bakar pesawat |
Solar | 250 - 340 | 15 - 25 | Bahan bakar mesin diesel |
Oli | 350 - 500 | 19 - 35 | Pelumas |
Parafin | 350 | > 20 | Bahan baku lilin |
Residu | > 500 | > 70 | Aspal dan pelapis antibocor |
Kualitas
bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan
jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan
bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin yang dapat
merusak mesin. Semakin tinggi bilangan oktan maka semakin baik.
Pertamina mengeluarkan 3 produk bensin: Premium dengan bilangan oktan 80
– 88, Pertamax dengan bilangan oktan 91 – 92, dan Pertamax Plus dengan
bilangan oktan 95. Bilangan oktan dapat dinaikan dengan menambahkan MTBE
(Metyl Tertier Butil Eter).
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar. Maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:
- Cracking (perengkahan), yaitu memecahkan molekul besar menjadi molekul kecil.
- Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
- Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Semoga bermanfaat,
Tetap Semangat!
0 komentar:
Posting Komentar